RSS

bukan cuma gus dur.. kita pun akan mati..

Copas dari:rafiqjauhary.wordpress.com

G

empar dunia terasa. tak hanya di indonesia, WNI yang berada di luar negeri pun asyik dengan obrolan tentang meninggalnya seorang gusdur. dunia maya pun ikut geger, status di facebook ramai membicarakan mantan presiden ini. banyak yang berduka, namun tidak sedikit pula yang bersyukur. inna lillah wa inna ilaihi rojiun
anda kaget juga? kenapa harus kaget, bukankah ini adalah bagian dari taqdir Allah?
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ dan setiap ummat mempunyai ajal (batas waktu), maka jika datang ajalnya, mereka tidak dapat meminta diperlambat atau dipercepat
—————————————————————————————————–
saya adalah seorang admin sekaligus owner group ANTI ISLAM LIBERAL di facebook, begitu berita kematian gus dur saya dengar, saya langsung menulis messege ke semua member. macam-macam jawabannya, ada yang turut berduka, namun ada pula yang bersyukur.
kali ini saya mengajak, kita palingkan kejadian ini pada diri kita. gus dur dengan segala reputasinya kita pinggirkan dulu. bagaimana jika saat ini kita yang diambil nyawanya oleh Allah. siapkah?
memang agak lucu jika pertanyaan ini ditanyakan kepada seorang facebooker atau blogger, karena sebagian besar dari penyelam di dunia maya adalah orang-orang yang mencari hiburan. bukan hiburan yang didapat, namun sebuah todongan tiba-tiba.
pertanyaan seperti ini layak kita ingat-ingat. sebagai pengingat saat kita hendak berbuat sesuatu yang maksiat dari syariat Allah.
kematian adalah hal yang pasti, setiap orang pasti akan mengalami. tidak hanya yang tua, bahkan yang muda juga. kekuasaan Allah dalam mematikan makhluqnya tidak dibatasi umur. dan setiap manusia tiada satupun yang mengetahui kapan ajalnya tiba.
teringat nasehat seorang ustadz. bagaikan penggaris 30 cm, hidup kita dimulai dari dari angka 0 cm. detik demi detik terus berganti, begitu juga perjalanan penggaris terus melaju sampai berhenti di angka 30. namun saat ini kita tidak tahu, apakah kita masih berada di angka 10, ataukah angka 5 atau mungkin di angka 29,5. bukan menjadi kemampuan dan tujuan kita dalam mengetahui seberapa lama lagi kita masih bisa menghirup nafas di bumi Allah ini. namun kita dituntut untuk beribadah kepada sang pencipta tanpa ada pembangkangan.
kita akan begitu bangga ketika kelak kita melangkah penuh wibawa di surga, dan begitu menyesal ketika neraka justru menjadi tempat tinggal kita. na’udzubillah min dzalik kita akan meninggal, cepat atau lambat.. “ya Allah, janganlah engkau ambil kami ketika kami dalam keadaan lupa atau salah..

Related Posts by Categories

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Silahkan Anda Memberikan Komentar Mengenai tulisan saya pada Kotak Komentar di Bawah