RSS

15 Syawwal yang terlupakan

S

emua orang yang membaca sejarah tahu bahwa 15 syawwal tahun ke-3 hijriah adalah hari introspeksi untuk semua umat islam, hari terjadinya “pelanggaran” pertama atas instruksi nabi Muhammad, instruksi dilanggar bukan karena tidak patuh, tetapi karena keadaan, dan akhirnya “pelanggaran” itu membawa kepada kekalahan.
Setelah kemenangan yang gemilang di pihak islam pada 17 ramadhan di badr, kaum kafir qurays tidak bisa menerima penghinaan itu, pada tahun ke-3 hijriah, mereka mengumpulkan orang-orang kaya untuk memberikan bantuan demi memerangi umat islam di madinah. Orang-orang kaya dan tajir-tajir qurays mengumpulkan uang, hewan dan senjata-senjata untuk hari yang ditunggu itu. Abu sofyan bin harb meju sebagai panglima perang setelah dua berhala mereka mati di perang badar, yaitu abu lahb dan abu jahal. Mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar 5000 dinar, coin emas.
Di sela-sela persiapan itu, terjadi transaksi gelap di sebuah gang kota mekkah. Jubair bin Muta’am memanggil seorang budak hitam bernama Wahsyi, dia terkenal dengan kemahirannya melempar tombak, tidak ada tombak yang lepas dari tangannya kecuali pasti bersarang di dada musuh. Jubair mengatakan, “ kalau ente bisa membunuh Hamzah pamannya Muhammad, kamu akan ku merdekakan”.
Pada bulan syawal tahun ke 3 hijriah, abu sofyan keluar menuju madinah bersama 3000 tentara, terdiri dari 300 pasukan berkuda, 3000 unta, 700 pasukan bertameng lengkap, mereka berkemah di dekat bukit uhud, sekitar 1 mil arah utara madinah.
Berita itupun sampai ke madinah, melalui mata-mata yang telah tiba beberapa hari sebelum kaum qurays sampai di di uhud. Kekalahan itu mungkin sudah bisa diprediksikan oleh rasulullah, karena malamnya beliau bermimpi, beliau menceritakan kepada para sahabat, “ tadi malam ane mimpi, insyallah ini sebuah kebaikan. Ane lihat seekor sapi ane disembelih, pedang ane patah…”, beliau meneruskan ceritanya, “yang dimaksud sapi itu adalah para sahabatku dibunuh, dan padang ane yang patah itu adalah salah satu keluargaku juga akan dibunuh…”.
Rasulullah mengusulkan agar tidak keluar dari benteng kota madinah, agar menunggu musuh datang dari dalam kota, Abdullah bin ubay dedengkotnya munafik madinah sangat setuju dengan pendapat rasulullah. Tetapi, mayoritas sahabat tidak setuju, khususnya yang tidak ikut dalam perang badar.

Akhirnya, pada hari jumat, setelah dhuhur rasulullah keluar dari rumahnya dengan pakaian lengkap siap berperang, menyerukan para sahabat agar bersiap untuk menghadang kaum qurays di uhud. Pasukan islam yang dipimpin oleh sayyidul mursalin keluar menuju uhud bersama 1000 pasukan, diantaranya 300 tentara bertameng lengkap, dan 2 orang berkuda.
Dalam perjalanan ke uhud, Abdullah bin ubay berkhianat, dia menarik 300 pasukan di bawah pimpinannya untuk tidak ikut berperang, “Muhammad lebih patuh pada sahabatnya daripada aku, ngapain aku capek-capek berperang sama dia!”.

Pada pagi sabtu, 15 syawwal tahun 3 hijriah, rasulullah yang sudah berada dekat uhud membagi tugas kepada 700 pasukannya, strategi perang yang belum pernah diketahui oleh siapapun di jazirah arab:
1. Pasukan sayap kanan dipimpin oleh ali bin abi thalib.
2. Pasukan sayap kiri dipimpin oleh miqdad bin amer
3. Pasukan penyerang di tengah dipimpin oleh asadullah hamzah bin abdul muttalib
4. Pasukan cadangan persiapan dipimpin oleh zubair bin awwam
5. Dan 50 pasukan pemanah disiapkan tersembunyi di balik gunung uhud yang dipimpin oleh Abdullah bin jubair

Khususnya untuk pasukan pemanah rasulullah memberika instruksi khusus dan penekanan, “halangilah pasukan berkuda mereka, jangan sampai mereka menyerang kita dari belakang, apapun yang terjadi jangan sekali-kali kalian beranjak dari gunung ini, tetaplah kalian disini sampai ada aba-aba dari ane. Kalau kalian melihat kami kalah, jangan turun, kalau kalian melihat kami mati, jangan turun, kalau kalian melihat kami menang jangan turun, kalau kalian melihat kami mengumpulkan rampasan perang, jangan sekali-kali kalian beranjak dari uhud ini! Ya allah, aku jadikan Engkau saksi atas apa yang kukatakan ini”.
Pada perang badar, sebelum perang mulai beliau sudah mengatakan dengan optimis bahwa kemenangan milik umat islam, tapi ketika perang uhud, beliau sangat menekankan agar semua tetap pada posisi yang beliau tempatkan, dan jangan sampai ada yang melanggar. Mari kita lihat akibat pelanggaran itu!

Ketika semua sudah di medan perang, abu sofyan berpidato menyerukan agar suku aus dab khazraj tidak ikut campur urusan antara qurays dengan saudaranya Muhammad. Seruan itu dibalas dengan cacian oleh kaum anshar.

Seperti biasa, sebelum perang besar, ada duel maut. Thalhah bin abi thalhah yang membawa bendera qurays maju menantang tentara islam, ali bin abi thalib jagoan islam maju menerima tantangan. Cuma dalam 1 menit kepala thalhah sudah terpisah dari badannya. Kemudian bendera itu diambil oleh adiknya utsman bin abi thalhah, hamzah maju sekelebat mencabut nyawa utsman. Kemudian bendera itu diambil adiknya lagi, said bin abi thalhah, dia pun mampus di terkena tombak saad bin abi waqqsh yang menembus lehernya.

Melihat semuanya jagoannya mati, kafir qurays panas, saat itu kaum muslimin menyerang mereka, 3 kali pasukan berkuda mereka berhasil dipukul mundur oleh pemanah-pemanah dari atas uhud, yang membuat mereka terpaksa mundur.

Wahsyi berhasil membunuh hamzah, dan ibn qum’ah berhasil membunuh mush’ab bin umair. Dua sahabat terbesar, yang jarang dikenal generasi muda islam hari ini.
Kemenanganpun berada di pihak muslim, tentara qurays lari kocar-kacir, kerena panglima-panglima mereka telah mati. Akhirnya pasukan pemanah turun dari uhud saat melihat saudara-saudaranya sedang mengumpulkan harta-harta yang ditinggalkan qurays. Mereka lupa sama pesan rasulullah. Panglima Abdullah bin jubair berteriak memperingati mereka agar jangan berpindah dari uhud seperti komndo rasulullah tadi, tapi seruan itu tidak didengar.
Ternyata, ada jagoan lain yang sedang mengatur strategi yang lebih kuat untuk menghancurkan umat islam. Saat pasukan islam lengah sedang sibuk dengan rampasan perang, ratusan pasukan berkuda muncul dari balik gunung seperti singa kelaparan menyerang pasukan islam, pasukan berkuda itu dipimpin oleh salah satu panglima perang terbesar yang pernah lahir di dunia, Khalid bin walid, yang nantinya menjadi saiefullah al maslul….

Melihat serangan tiba-tiba itu, pasukan muslim yan gtidak siap berhasil dipork-porandakan oleh pasukan Khalid, dalam 5 menit jelas terlihat kemenangan berada di tangan siapa. Pasukan islam benar-benar hancur saat itu, semua lari kocar- kacir tidka jelas lagi pasukan sayap kiri atau kanan, bahkan tentara cadanganpun entah kemana.
Banyak sahabat yang syahid, bahkan rasulullah sendiri menjadi korban. Pakaian beliau berlumuran darah, pipi beliau kena batu, gig beliau juga patah. Saat itu, wanita-wanita muslimah yang menjadi perawat terpaksa memegang pedang. Saat rasulullah terjatuh berlumuran darah, nasibah binti kaab mazini ikut melindungi beliau, nasibah terluka lebih dari 12 tusukan pedang dan tombak di badannya, demi melindungi rasulullah yang sudah terjatuh dari kaum qurays.
Selain nasibah, abu dujanah yang terkenal sahabat paling miskin tidak memiliki harta apa-apa juga menjadi benteng rasulullah, punggung beliau penuh dengan panah kaum qurays, beliau syahid dengan badan tertunduk kearah rasulullah, dan punggungnya penuh panah, seperti bulu duri yang menancap di punggung landak. Radhiallahhu anhum ajma’in….
Sampai akhirnya ali bin abi thalib dan thalhah bin ubaidillah datang membantu, dan membawa rasulullha keluar dari medan perang.

Pelanggaran pertama yang dilakukan oleh para pemanah itu membuat semua umat muslim yang hadir di medan perang di uhud dalam posisi bahaya, bahkan nyawa rasulullah sempat terancam, sampai-sampai tersebar di kubu pasukan kafir qurays berita kematian nabi Muhammad, yang membuat mereka semakin bersemangat ingin mengubur semua umat islam di uhud itu.
Itulah pelanggaran pertama yang dilakukaknpasukan pemanah yang menyebabkan kekalahan dan kehinaan bagi umat islam, bahkan hampir saja rasulullah terbunuh. Hanya satu pelanngaran yang terlihat kecil dan remeh.
Bagaimana dengan kita umat islam yang dari pagi sampai mau tidur selalu melanggar instruksi beliau? Jadi tidak aneh kalau selalu hina, rendah dan kalah. 15 syawwal menjadi hari introspeksi untuk umat islam, paling tidak kita tahu dimana kesalahan yang membuat kita selalu terbelakang.


Wallahu a’alam.
Saief Alemdar

Related Posts by Categories

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Silahkan Anda Memberikan Komentar Mengenai tulisan saya pada Kotak Komentar di Bawah