RSS

Aku Tidak Sempurna

S

uatu hari, dua hati itu disatukan oleh akad nikah di bawah janji dengan nama Tuhan. Dua keluarga yang tidak saling kenal, kini menjadi saudara, dengan harapan ikatan itu akan terus berlanjut sampai malaikat maut memisahkan mereka. Sungguh cita-cita yang mulia. Si pria yang dulu hanya memiliki seorang ibu, kita dia memiliki dua ibu, yang membuat pintu surga semakin besar terbuka baginya. Si wanitapun demikian, dulu dia hanya memiliki seorang ayah, kini dia memiliki dua orang ayah.
Hari itu, semua bersuka cita, puluhan juta uang habis untuk merayakan kegembiraan itu tidka terasa, semua hati yang hadir berbunga, hanya senyuman dan tawa yang terlihat di sana. Tetapi, ada satu hati yang terluka, namun pemilik hati itu tidak hadir, karena kekecewaan berhasil memenuhi dirinya, kembang yang selama ini diidam-idamkan ternyata dipetik orang. Tidak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini.

Hari-hari berjalan indah, dua anak manusia itu mulai merasakan bahwa hidup tidka hanya sampai distu saja, tetapi mereka akan menjadi orang tua, suatu hari akan datang orang yang akan menggantikan posisi mereka beberapa saat lalu, yaitu seoang anak, kelak mereka akan menjadi orang tua, ayah dan ibu, dan kemudian menjadi kakek dan nenek.

Suatu hari, sepasang anak manusia itu berjalan bergandingan tangan, menyusuri jalanan kecil menuju sebuah taman. Lalu lintas di jalan yang begitu sibuk membuat orang-orang cuek dengan orang lain. Disebuah perempatan jalan, sepeda motor yang terlihat buru-buru melewati mereka, tanpa sengaja pengendara motor itu menyerempet si wanita, meskipun tidak parah dan tidak menimbulkan luka, bahkan si wanitapun tidak terjatuh, hanya saja dia terkejut dan seketika menangis. Si pemilik motorpun berhenti, dan minta maaf, aku kira suaminya akan mendaratkan tinju di muka pemilik motor itu, ternyata tidak, dia malah merangkul istrinya, dan memeluknya mesra, sambil mengelus-elus kepala istrinya penuh cinta.
Kebetulan, keduanya bekerja pada instansi pemerintah yang berbeda. Suaminya selalu mengantar dan menjemput istrinya, meskipun dia harus menunggu lama. Dia tidak pernah mengeluh kepada istrinya, padahal sering kali tugas dan kewajiban istrinya terbengkalai karena tugas kerja. Hampir setiap pagi suaminya yang menyiapkan sarapan, tanpa mengatakan sepatah katapun, dia melakukan itu dengan penuh senyum.
Sudah 4 bulan mereka bersama, tapi sepertinya Tuhan belum memberikan tanda-tanda bahwa mereka akan menjadi orang tua, tetapi keharmonisan rumah tangga itu tidak pernah berkurang, seakan-akan mereka baru kenalan.

Suatu hari, ketika mereka makan malam, si istri memberikan sebuah buku kepada suaminya, buku berisi 30 halaman, bertuliskan hari dan tanggal. Dia mengatakan agar setiap hari suaminya menulis kekurangan dia, dan diapun melakukan hal yang sama, dan pada akhir bulan mereka akan duduk dan membaca kekurangan pasangan, itu semua untuk membuat mereka semakin akrab, karena bisa saling memperbaiki kekurangan, dan menutupinya.
Setiap hari, sebelum tidur si istri mencatat kekurangan suaminya.
Setelah 30 hari berlalu, mereka duduk lagi membawa buku catatan masing-masing. Si istri mulai membacakan kekurangan suaminya satu persatu, setelah selesai, dia mempersilahkan suaminya membacakan kekurangannya, tetapi suaminya hanya diam, memandangi istrinya penuh kasih sayang.
“Kenapa diam, sayang?ayo, dibaca kekurangannya..”.

Dengan penuh cinta suaminya menjawab, “Kamu begitu sempurna bagiku, aku tidak menemukan sedikitpun kekurangan padamu, aku merasa kamu anugerah Tuhan paling besar yang pernah kuterima, kamu sama sekali tidak mempunyai kekurangan….adapun kekuranganku yang telah kamu tulis, aku akan memperbaikinya, maafkan kalau aku banyak kekurangan, aku hanya manusia biasa, tapi aku akan selalu berusaha menjadi lebih baik, untukmu….”.
Mendegar itu, tanpa terasa air mata istrinya menetes, serta merta dia memeluk suaminya penuh cinta, dengan isakan tangis dia mengatakan,
“ maafkan aku, sayang…aku terlalu melihat kekurangamu, aku lupa kalau kamu adalah malaikat kiriman Tuhan untukku..maafkan akau yang selama ini egois…”
“sudah, yang berlalu biarkan lewat, kita hidup hari ini dan besok, kita tidak hidup untuk kemarin…”.

Kenapa kita hanya melihat sedikit kekurangan, kalau kita punya ribuan kesamaan, kenapa kita selalu melihat hal-hal negatif dan sisi gelap dan masa lalu yang sudah terlanjur dilakukan orang lain, padahal kebaikannya jauh lebih banyak daripada kesalahannya. Tuhan saja mengampuni dosa sebesar apapun, dan Dia selalu melihat sisi positif hamba-Nya, bukankah ini sebuah kesombongan kalau kita tidak mau memaafkan, selalu melihat sisi gelap dan negatif pasangan? Padahal kita sama-sama manusia yang penuh kekurangan, kenapa kita tidak bersama saling melengkapi.
Laki-laki diciptakan untuk wanita, seperti halnya wanita diciptakan untuk laki-laki, semua tidak bisa melepaskan kebutuhannya kepada yang lain, semua diciptakan dengan kekurangan untuk disempurnakan oleh yang lain.

WRITTEN BY:
H. Saifannur, Lc
(Mahasiswa Aceh yang Sedang Melanjutkan Program S-2 Di Damascus University Syiria)

Related Posts by Categories

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Silahkan Anda Memberikan Komentar Mengenai tulisan saya pada Kotak Komentar di Bawah