RSS

Ada apa dengan Umat Islam?

S

eorang teman pernah bertanya,"Kenapa Islam mundur?", sebelum kita jawab, kita akan membenarkan pertanyaannya dulu, seharusnya pertanyaan itu, " Kenapa dunia Islam mundur?". Kalau Islam tidak pernah mundur dan jatuh, karena dia dijaga oleh Yang menurunkannya, yang bermasalah orang Islamnya, kalaupun ada krisis, maka objeknya adalah muslim, bukan Islam!. Islam bukanlah agama seperti yang banyak dipahami oleh orang-orang dan orientalis, sebuah agama masa tertentu dengan masa expiry tertentu, sebuah kenangan dalam sejarah peradaban manusia, sebuah ajaran yang hanya tertulis dalam lembaran, bukan ajaran untuk dipakai dalam dunia nyata.

Pada dasarnya, umat Islam adalah umat Iqra', sedemikian agungnya kalimat ini sampai Allah menyandingkan namaNya dengan kalimat ini, "Iqra' Bismirabbikalladzi Khalaq". kalimat Iqra' bermakna Ilmu dan Peradaban (Knowledge and Civilization). Ketika umat menyadari eksistensi mereka sebagai esensi dari kalimat Iqra', mereka bisa maju, berbuat, memproduksi, yang puncaknya fathul makkah pada abad pertama hijriah, dan kejayaan pada abad ke dua hijriah di masa Harun Al-Rasyid dan Al-Ma'mun. ketika itu mereka umat yang produktif, tampil sebagai pemeran utama di panggung sejarah sebagai ahli dalam ilmu pengetahuan,dan dalam segala segi, baik perkembangan Ilmu Agama dan Ilmu dunia yang kita sebut hari ini dengan Ilmu umum. Kalau ada yang mengatakan di mana ada orang Islam, di sana ada keterbelakangan, kita harus membebaskan diri dari belenggu doktrinisasi agama yang turun 14 abad yang lalu, imam syafi’i adalah orang yang menghambat perkembangan umat Islam selama 13 abad, kita harus ikut apa yang dikatakan Benhoeffer, Theolog jerman itu “The real Christianity isn’t a churchy, but the fully human !", maka kita akan mengatakan itu adalah sebuah pikiran picik yang keluar dari mulut yang giginya nggak pernah disikat yang tidak bisa dibuktikan secara empiris, orang Indonesia tertinggal nggak ada hubungannya dengan hukum Islam, bukankah mereka tidak semuanya mengamalkan hukum Islam? Habibie yang itu kan seorang muslim yang taat, bahkan beliau orang Indonesia pertama yang duduk sebagai perwakilan Indonesia di OKI, dia bisa membuktikan agama bukanlah batu sandungan yang menghambat kita maju melangkah terbang ke bulan, bahkan agama memberikan stimulus agar setiap individu itu lebih giat dalam mencari dunia dan akhirat, ternyata yang membuat kita tertinggal adalah kemalasan dan ketidak-disiplinan.

Ibn El-Nafes El-Dimasqy (687 H/1288 M), penemu system peredaran darah kecil (Aorta), seorang pakar kedokteran, pakar bahasa Arab, Fiqh, dan juga sejarahwan.
Muhammad Ibn Musa El-Damiry (808 H/1405 M), seorang sastrawan, peneliti, pemilik kitab Hayaatul Hayawan, beliau juga salah satu ulama dalam fiqh syafi'i.
Jalalluddin el-Suyuti (911 H/1505 M), al-imam al-hafidz am-muarrikh al-adib. Beliau mewariskan lebih dari 600 karya dalam semua disiplin ilmu, dari tafsir sampai kedokteran.
Saat itu umat ini menganggap ilmu adalah satu. Tidak membedakan antara ilmu yang satu dengan yang lain, selama itu bermanfaat itulah tujuan mereka. Kita bisa melihat contohnya, buku "Al-Anieq Fil Manajiniq"( The Enchanted Canons), Karya Ibn Aranbugh Al-Zardkasy (867 H/1426 M), sebuah buku tentang art of war dan militer, buku yang dikarang pada masa dinasti Mamalik. Buku ini sekarang dicetak oleh Ma'had Turast Ilmy Araby, universitas Aleppo, Direvisi oleh DR. Ihsan El-hindy.

Setelah golden period ini, umat mengalami stagnansi dalam pemikiran, ketika umat memilah-milah antara ilmu Syariah dengan ilmu Umum (cosmology), mereka mengedepankan ilmu syariah dan mengabaikan ilmu Umum, dan mulai melupakan bahwa kalimat Iqra' menuntut semua disiplin ilmu. Mereka mengatakan yang pertama Fardhu 'ain dan yang kedua fardhu kifayah! Ada ulama yang mengatakan;" Fardhu kifayah lebih afdhol dari fardhu 'ain, karena dengan fardhu kifayah seseorang telah menanggung beban sosial, sedangkan fardhu 'ain hanya kembali pada dirinya sendiri"
Sebuah pernyataan yang sangat menakjubkan agar kita berlomba-lomba dalam mengerjakan fardhu kifayah, yang tentunya setelah fardhu 'ain kita selesaikan.
Iqra' berarti ilmu dan peradaban secara komplit, dunia dan akhirat, hidup adalah agama dan agama adalah hidup!.

Kita mengabaikan urusan dunia dengan menyibukkan diri dengan urusan akhirat. Memang benar akhirat itu adalah hidup yang sesungguhnya, tapi hari ini kita sedang hidup di dunia, di pundak kita Risalah Agung yang harus kita pikul, untuk itu kita tidak hanya bisa dengan duduk berdoa dan berpuasa!. Ilmu dunia adalah ibarat makanan, dan ilmu agama adalah ibarat obat, bagaimana kita bisa hidup normal tanpa makanan? Seseorang yang hanya makan obat, kalau overdosis bisa dead! Tapi yang dituntut tubuh kita setiap hari adalah makanan, adapun obat kita gunakan ketika kita sakit. Hal ini bukan mengesampingkan atau menomor-duakan ilmu agama, karena memang ilmu itu semua milik Tuhan, seseorang tidak akan mati selama dia makan makanan yang baik dan halal, semua ilmu apabila diresapi akan mengarahkan kita kepada keagungan Tuhan maha Pencipta!
Hari ini adalah hasil usaha kemarin, sedangkan besok adalah hasil dari hari ini. Hari ini musuh kita telah jauh maju meninggalkan kita, ketika mereka di depan, mereka selalu berusaha menghalangi perkembangan kita. Mereka mengaborsi benih-benih kemajuan dan perkembangan kita, namun jarang dari kita yang menyadarinya. Yang membuat kita akhirnya harus selalu tergantung pada mereka seperti sapi yang dicucut hidungnya. Pada akhir abad 20 Mesir telah mulai melakukan pembangunan bersama Jepang, namun Jepang sukses menjadi singa Asia, Mesir gagal dan tetap menjadi sapi yang dicucut hidungnya!

Saat ini semua Negara Islam sedang diperangi dan dinina bobokkan oleh musuh-musuhnya agar tidak terbangun, kalaupun ada satu atau dua dari muslim yang terbangun, maka ditidurkan untuk selamanya!
1. Prof.DR. Hasan Kamil Shobah (1894), Ilmuwan Lebanon yang hijrah ke Amerika, dan bekerja di perusahaan general electric New York, beliau menemukan lebih dari 40 penemuan ilmiah, karena itu beliau disebut Arabian Edison. Salah satu penemuan beliau adalah alat penetralan air laut. Beliau meninggal dalam kecelakaan mobil secara misterius.
2. Prof.DR. Musthafa Musyarrofah, salah satu dari 10 Ilmuwan Fisika abad 20 di dunia dari mesir, meninggal di Amerika karena diracuni tahun 1950.
3. Prof.DR. Samier Al-Habib, ahli atom Mesir, belajar di Amerika, dan meninggal di sana secara misterius satu hari sebelum beliau kembali ke Mesir tahun1967.
4. Prof.DR. Saeed Sayyid Badier, yang mendapat sebutan Egyptian Einstein, salah satu dari 10 antariksawan dunia abad 20, beliau menolak bekerja sebagai badan ahli di NASA Amerika, meninggal dibunuh secara misterius sebelum kembali ke mesir tahun 1989.

Hari ini kita Cuma mampu menghasilkan bahan material dan mengekspor kepada mereka, yang kemudian dikembalikan pada kita dengan harga 100 kali lipat!!
Tidak mungkin umat ini bisa bangkit kecuali dengan totalitas keilmuan dan usaha (Hard Effort and knowledge empowerment). Perlu dipahami kembali kalimat iqra' dan dilaksanakan dengan baik, sehingga umat bisa bangkit dan sembuh dari penyakit-penyakitnya.
Syeikh Badi' El-Zaman Saeed El-Nourusy menjawab ketika beliau ditanya tentang sebab kemunduran Muslim (The Causes of Muslim Decline):

1. Kurangnya perhatian Muslim terhadap Syariah Islamiyyah yang suci.
2. Fanatisme yang tidak pada tempatnya, baik yang dilakukan oleh ilmuwan yang bodoh atau orang bodoh yang sok ilmuwan!
3. Mengikuti peradaban Eropa tanpa memfilter yang baik dan buruk.
4. Tingkah laku sebagian orang yang terlalu menjilat!!( Terutama pada penguasa!)

Mungkin poin pertama adalah pendapat yang sangat benar. Ini stressing point buat kita, khususnya mahasiswa Indonesia di Damascus.
Dan stressing point yang terakhir kenapa kita semakin hari semakin melangkah ke belakang adalah karena kurangnya perhatian terhadap potensi dan SDM. Hal ini terlihat dari kurangnya perhatian terhadap generasi yang berpotensi, sehingga potensi untuk maju dan berkembang, mati karena tidak tersalurkan. Rasulullah telah mencontohkan eksploitasi beliau terhadap potensi yang dimiliki masing-masing sahabat.

Riwayat Hakim dalam Mustadrak;" Abu Bakar umat ku yang paling lembut, Umar yang paling disiplin dan keras dalam penegakan hukum Allah, Ustman yang paling pemalu, Ubay ibn Ka'ab yang paling bagus bacaanya, Zaid bin Tsabit yang paling ahli dalam Faroidh(ilmu pembagaian warisan), Ali bin Abi Thalib yang paling adil dalam memutuskan hukum, Muadz bin Jabal umatku yang paling mengetahui halal dan haram, yang paling benar dialek bahasanya adalah Abu Dzar al-Ghifari, orang yang paling bisa dipercaya adalah Abu Ubaidah bin Jarrah, dan cendikiawan umatku adalah Abdullah bin Abbas."

Dengan melihat potensi ini, rasul selalu tepat memberikan posisi bagi sahabat sesuai kemampuan masing-masing. Seperti saidina Zaid bin Tsabit yang terkenal cepat menghafal dan cepat dalam mempelajari bahasa, maka rasulullah memakai beliau untuk mempelajari bahasa yahudi, dalam tempo setengah bulan beliau telah lancar berbicara dan menulis bahasa yahudi!!Wallahu A'lam.

H. Saief Alemdar, Lc
(Sedang Melanjutkan Program S-2 Di Damascus University Syiria)

Related Posts by Categories

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Silahkan Anda Memberikan Komentar Mengenai tulisan saya pada Kotak Komentar di Bawah