Nurhayati 50 tahun, warga Langsa, mengaku sengaja datang ke Banda Aceh untuk mendoakan keluarganya. Tiga orang putrinya yang sedang menuntut ilmu di Banda Aceh, ikut hilang dalam peristiwa enam tahun lalu itu.
“Saya tidak tahu di mana mereka dikuburkan, setiap tahunnya saya selalu datang ke kesini untuk mendoakan mereka,” katanya, Minggu, 26 Desember 2010.
Nurhayati tampak tidak bisa menutupi rasa harunya. Bulir Air matanya jatuh membasahi sebuah Al Quran kecil yang dibacanya.
Hampir semua orang yang memadati komplek peburuan masal Ulee Lheu membacakan surat yasin untuk mendoakan keluarganya yang menjadi korban.
Lina, 38 tahun, warga Blang Oi Banda Aceh, mengaku telah mengunjungi tiga komplek pekuburan masal yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sama seperti Nurhayati, dia juga tidak menemukan jasad keluarganya.
“Suami dan anak-anak saya hilang, saya sudah mengunjungi kuburan masal di Lhoknga, di Siron, dan terakhir di sini,”sebutnya.(VIVANEWS)
Tweet |
0 comments: