People suggest that English is important. When I asked them in the language,
they say, "What a shame! Don't be ridiculous to me! I don't speak the language."
This is one of many evidences of failure in English program at Indonesia schooling.
Graduates of Indonesia high schools are speechless, for most.
G
Guru bahasa Inggris banyak dicari! Mereka sangat dibutuhkan untuk sekolah, lembaga kursus atau les private. Lumayan, dapat uang tambahan untuk beli susu anak-anaknya. Kalaupun tidak ingin mengajar, dengan bekal bahasa Inggris, guru bisa gonta-ganti profesi dengan melamar kerja di perusahan bonafide, menjadi pemandu wisata atau berangkat ke luar negeri dan mencari penghidupan lain di sana.Gambaran di atas bak penyejuk hati. Sepertinya peluang untuk orang yang berbekal bahasa Inggris cukup menjanjikan. Saya sarankan juga, kalau gurnya tinggal di desa terpencil, nanti bisa membeli sawah dan bercocok tanam. Atau seperti saya yang belajar menjadi blogger, meski belum dapat hasil sepeser pun dari aktivitas ngeblog. Swear! Yang jelas mendapat hasil ketika saya ngeblog ya blogger lain sebab mereka cerdas memanfaatkan fasilitas 'Pay per Click'. Ngiri juga saya mendengar ceritanya.
Selama mengajar bahasa Inggris selama 14 empat belas tahun, sedikit sekali kebanggaan yang saya dapatkan dari siswa-siswa saya. Kurang profesional barangkali! Entahlah, kalau itu yang dipersoalkan. Saya memang tidak terlalu bergairah untuk mengikuti sertifikasi yang lagi all in out. Profesionalisme guru yang didapat dengan memperbanyak fotokopi sertifikat yang entah darimana asalanya bukan tipe saya. Sombong?! Jangan saya dikatakan sombonglah. Menurut saya, dan yang selama ini saya percayai, urusan sertifikat saja tidak membuat gur menjadi profesional.
Ada pernah saya utarakan suatu ungkapan kepada dosen yang sedang menguji saya begitu saya kelar dalam menyelesaikan thesis. "Apa yang kamu dapatkan dari penelitian kamu di sekolah?" Dengan kalem saya mengeluarkan selembar kertas bertulis satu kata "IT" dan saya katakan inilah yang saya dapatkan. "Apa maksudmu? Itu sekolah yang maju kamu kok hanya mendapat IT?" Bagi saya begini, tarik nafas, selama saya mengumpulkan ilmu dan informasi dari manapun, ilmu tetap ilmu dan informasi juga informasi. "IT" hanya akan berguna ketika saya mampu memberikan warna tersendiri untuk kepentingan siswa dan sekolah saya nanti. Mendengar jawaban ini Pak Dosen tidak bertanya lagi.
sumber:
Nugroho Khaironi (seorang Guru Bahasa Inggris)
Mahoni Selatan
Bojonegoro, East Java 62171
Indonesia
Tweet |
0 comments: