RSS

Dari Jurnalis, Interpreter hingga Guru

Dari Jurnalis, Interpreter hingga Guru

B

ertugas menjadi Peneliti Media Merangkum berita dan membuat riset, menjadi sebuah kerjaan harian di Info Aceh bagian Produksi media dan riset. Itu saya lakoni hingga 6 bulan, dari Lembaga tersebut saya belajar Menulis, Menulis dan menulis walaupun masih belum bisa sampai hari ini,,hehehhehe. Merangkum berita dan melakukan riset (conflict mapping methodology) dalam masa decommissioning (Pemusnahan senjata) dan pada tahap withdrawal (penarikan pasukan TNI) di Aceh. Senang rasanya bisa bekerja bersama sobat – sobat yang pantas di acungkan 2 jempol yang sekarang mereka berprofesi sebagai Wartawan Muda Handal. Mereka sudah sangat mapan untuk berkecimpung di dunia Jurnalis, Di antara sobat – sobat yang masih membekas di hati di antaranya Novia Liza, Malik Ridwan, Yusmadi dan Mahfud Marzuki (Bossnya INFOACEH).

Setelah 6 bulan berlalu ternyata setelah wawancara saya dinyatakan lulus sebagai penerjemah dan asisten produksi (Translator and production assistant) disebuah NGO asing di banda Aceh untuk pembuatan documenter Kisah – kisah anak korban Tsunami yang sudah Yatim Piatu. Dan setelah 3 bulan ternyata ada lowongan kerja sebagai tranlastor dokumen kantor di Save The Children (Office Translator). Pokoknya pengalaman makin bertambah seiring banyaknya tempat saya bekerja.
Ditahun 2009 dipanggil wawancara dan lulus untuk menjadi Interpreter dan bertugas di Takengon, Aceh Tengah. Meskipun belum terbiasa dengan Bahasa Inggris “Agricultural” Penulis memberanikan diri untuk terjun langsung bersama kawan – kawan dari FLO (Fairtrade Labeling Organization) yang dipimpin langsung Oleh Mr. Raj singham dari Srilanka. Lumayan juga sich bisa menikmati pemandangan Alam yang super Indah. Pengalaman menjadi penerjemah dan translator juga membawa sesuatu yang sangat bermanfaat. ketemu dengan berbagai Orang- Orang asing yang, jalan kaki ketika melakukan inspeksi dan melakukan Tanya jawab dengan para petani Kopi, Naik turun Gunung demi mencari berita, lelah ? so pasti.

Menjadi guru menurut saya adalah bukan sebuah cita – cita dari saya, berdasarkan pengalaman saya dipercayakan untuk mengajar dibeberapa sekolah, baik Negeri maupun Swasta. Di antaranya : Dayah Ulumuddin Islamic Boarding School, SMAN 1 MATANG KULI, Darul Ulum Islamic Boarding School Lhokseumawe, FLI (Foreign Language Institute) Lhokseumawe, SMPN 1 LHOKSEUMAWE RSBI, Tempat Kursus CEFOLT (Centre For Foreign language Training) Aceh Utara, Nah, dari beberapa tempat tersebut saya mendapatkan pengalaman yang berbeda – beda, murid bandel, usil, malas belajar. Tapi sebenarnya banyak hikmah yang bisa kita petik. Mengajar seakan menghipnotis saya, sehingga saya semakin ingin dan ingin berbagi walaupun hanya sedikit ilmu dan keterbatasan yang saya punya.

Taufar Teuku Bantalidan

Related Posts by Categories

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

Anonim mengatakan...

there may be no words that I could rope ..
but this is very nice..
i like it..

Silahkan Anda Memberikan Komentar Mengenai tulisan saya pada Kotak Komentar di Bawah